Saturday, October 21, 2023

Pengelolaan Lahan

Pengelolaan Lahan

    Pengelolaan lahan merupakan tahap awal dari budidaya tanaman dan salah satu teknik yang dilakukan sebelum memulai menyemai atau pembibitan tanaman. Pengelolaan lahan dilakukan agar kondisi tanah yang tadinya tidak siap untuk ditanam menjadi siap untuk ditanam selain itu juga untuk mengembalikan kesuburan dan tekstur tanah agar nantinya tanaman dapat tumbuh dengan mudah menembus tanah. Pengelolaan atau pengolahan tanah yang dilakukan di lapangan latau lahan jeruk dan durian UPTD. BPPSTPHBUN adalah membuat bedengan dan pemasangan mulsa plastik. Kegiatan membuat bedengan dan pemasangan mulsa plastik dapat dijabarkan sebagai berikut. 

Pembuatan Bedengan (Gundukan)

    Bedengan atau yang lebih dikenal dengan gundukan merupakan tanah yang dibentuk meninggi seperti sebuah gundukan memanjang. Bedengan yang dibuat pada lahan, sebelumnya tanah telah digemburkan terlebih dahulu untuk mengembalikan kesuburan tanah dan teksur tanah agar nantinya tanaman yang tumbuh dengan mudah untuk menembus tanah yang gembur. Pembuatan bedengan dengan cara meninggikan tanah dengan kontur tanah menyerupai lereng sehingga bentuknya seperti gundukan. Alat yang digunakan adalah cangkul  dengan cara mencangkul tanah hingga membentuk gundukan. Fungsi dari pembuatan bedengan adalah untuk mempermudah dalam pembuangan air ketika hujan karena adanya selokan-selokan dibawah bedengan, memudahkan tanaman meresap air atau menjaga ventilasi udara tetap baik dan aliran air bagi tanaman, tanaman dapat tertara dengan rapi, memudahkan melakukan penyirapan, pemupukan, dan pengendalian hama, serta menjaga kelembapatan tanah.  

    Kegiatan yang saya lakukan adalah pengolahan tanah dengan membuat bedengan untuk menanam batang bawah yang akan menjadi batang induk untuk okulasi tanaman jeruk Tejakula. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu sebagai berikut: 

  • Sebelum membuat bedengan, tanah digemburkan terlebih dahulu
  • Kemudian tanah dicangkul dan dibuat seperti gundukan memanjang. 
  • Tanah yang kering diirigasi menggunakan air mengalir untuk mengembalikan kelembapan tanah. 
  • Setelah itu, tanah diberikan campuran Pupuk Kompos, Pupuk NPK, dan Kapur Dolomit disebar di atas tanah secara merata. Tujuan dari pemberian pupuk ini adalah untuk mempersiapkan tanah yang baik untuk pertumbuhan batang bawah sehingga kondisi unsur-unsur hara tanah kembali dan tanaman jeruk dapat tumbuh maksimal. 

Komposisi: 

  • Pupuk Kompos: Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang telah mengalami proses penguraian mikroorganisme dengan bahan organik. Selain itu juga menggunakan pupuk kotoran sapi. 
  • Pupuk NPK: Pupuk sintentik yang sering digunakan oleh para petani adalah pupuk NPK. Pupuk NPK adalah pupuk yang memilik kandungan tiga unsur hara makro, yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). unsur hara makro baik bagi pertumbuhan tanaman. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa unsur hara makro tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara nyata dan signifikan. 
  • Dolomit adalah kapur yang digunakan untuk keperluan pertanian. Kapur ini mengandung kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO). Kapur dolomit mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan juga magnesium oksida (MgO) dengan kadar yang cukup tinggi hal ini dapat menetralkan pH tanah. Kegunaan utama dolomit yaitu untuk meningkatkan pH tanah maupun air serta menetralkan kadar keasaman tanah.

Pemasangan Mulsa Plastik

    Mulsa plastik merupakan lembaran plastik yang digunakan untuk menutup permukaan tanah dalam budidaya tanaman. Kegiatan pengolahan lahan dilanjutkan dengan proses pemasangan mulsa plastik bertujuan agar rumput tidak cepat tumbuh atau menghambat pertumbuhan gulma (tanaman pengganggu), mencegah permukaan tanah menjadi erosi, memelihara struktur  tanah tetap baik, serta menjaga kelembapan tanah. Dari kegiatan yang dilakukan adapun cara memasang mulsa plastik yaitu sebagai berikut. 

  1. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam memasang mulsa plastik.
  2. Mempersiapkan mulsa plastik yang digunakan.
  3. Posisikan atau letakkan mulsa plastik dengan benar.
  4. Memasang mulsa plastik di atas permukaan gundukan media tanam atau bedengan.
  5. Menjepit mulsa plastik menggunakan bambu yang sudah diruncingkan agar mulsa tidak bergeser. 
  6. Membuat lubang tanam pada mulsa plastik.
  7. Media tanam siap untuk dipakai.
    Sekian penjelasan saya terkait kegiatan pengelolaan lahan yang saya lakukan di UPTD. BPPSTPHBUN. Semoga informasi  yang saya sampaikan bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Widget

Copyright © 2025 Pengalaman Magang di UPTD BPPSTPHBUN LUWUS | Powered by Blogger
Design by Viva Themes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com