Mewiwil Tanaman Jeruk Tejakula

Dalam pemangkasan mencakup beberapa teknik yang dilakukan, yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan, dan wiwil (Yuliana, et al. 2017).
- Pemangkasan bentuk. pemangkasan bentuk dapat diterapkan mulai dari tahun pertama yang memiliki tinggi lebih dari 75 cm. Pucuk tanaman kemudian akan dipangkas menjadi setinggi ± 60cm, lalu yang dipelihara adalah 4-5 tunas. Tunas yang dipelihara tersebut akan menjadi cabang yang nantinya akan dipilih 3 cabang utama yang baik dan sehat untuk dipertahankan.
- Pemangkasan pemeliharaan. teknik ini hanya dilakukan pada pohon yang produktif. Teknik ini digunakan untuk tujuan keseimbangan pertumbuhan vegetatif tanaman jeruk dan untuk melaksanakan sanitasi pada kebun/lahan yang digunakan. Dalam pemangkasan pemeliharaan bagian tanaman yang dipangkas atau dibuang adalah bagian cabang yang tidak produktif, seperti cabang balik, tangkai bekas buah, dan cabang atau ranting yang sakit. Pemangkasan pemeliharaan biasanya dilakukan setelah proses pemanenan.
- Pemangkasan wiwilan atau wiwil. Wiwil biasanya dilakukan pada TBM (Tanaman Belum Menghasilkan). Wiwil dilakukan dengan cara membuang tunas-tunas air yang tumbuh di batang bawah, hal ini disebabkan karena petumbuhan tunas air di bagian batang bawah lebih cepat dari pada di bagian batang atas. Teknik ini digunakan untuk menghindari cabang batang bawah lebih besar dari pada cabang batang atas, dimana nantinya dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan batang atas.
Di UPTD. BPPSTPHBUN Luwus, dalam merangsang pertumbuhan tunas okulasi tanaman jeruk Tejakula (Citrus reticulata var. Tejakula), perlu diadakannya pemangkasan tunas-tunas air/samping atau bagian tunas yang dapat menghalangi atau mengganggu dari pertumbuhan tunas okulasi. Salah satu kegiatan pemangkasan yang dilakukan adalah mewiwil (Pewiwilan).
Menurut Wulandari, et al. (2017) Pewiwilan merupakan teknik budidaya tanaman yang dilakukan untuk tujuan mengoptimalkan kondisi dan pertumbuhan tanaman secara mekanis. Sedangkan menurut Yuliana, et al. (2017) Pewiwilan adalah proses pembuangan tunas air muda atau cabang yang tidak produktif atau menganggu benih pokok. Wiwil merupakan kegiatan membuang
tunas air. Hal
tersebut dikarenakan tunas air tidak dapat
menghasilkan buah (Galang, Meihilda , dan Yessi. 2023)
Teknik mewiwil sangat sederhana dilakukan yaitu dengan cara:
- Memangkas atau memotong tunas-tunas air samping yang tumbuh di sekitar tunas okulasi yang ditempel.
- Bagian yang dihilangkan adalah bagian tunas air yang mengganggu yang ada disekitar tunas okulasi. Tujuannya agar produktivitas pertumbuhan tunas okulasi menjadi calon benih pokok terpenuhi asupan gizinya.
Sumber:
- Syam. H. dan Djamaluddin. (2012). Agribisnis Produksi Tanaman. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Makasar: Universitas Negeri Makasar.
- Yuliana C., Diny D., dan Winarso D. W. (2017). Pruning Management of Orange Keprok (Citrus sp.) in Blawan Estate, Bondowoso, East Java. Bul. Agrohorti. 5(3) : 393 – 399.
- Galang, Meihilda , dan Yessi. 2023. Penerapan Subsistem On-Farm Agribisnis Apel Yang Berdaya Saing Di PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisata Jaya Kota Batu. Manajemen Agribisnis:Jurnal Agribisnis. Volume 23(1): 25-34.
- Wulandari, D., Koestriharti, dan Suwasono, H. 2017. Effect of Pruning and Application Feeding and KCL Combination on Growth and Yield of Tomato (Lycopersicon esculentum Mill.). Jurnal Produksi Tanaman. Vol. 5(10): 1653-1660.
Dokumentasi Kegiatan:
0 comments:
Post a Comment